-Hari Pertama Sekolah-
Translated & retold by : Youichi
Source : americanfolklore.net
Ada seorang gadis muda yang baru lulus dari kuliahnya. Kini, dia
menjadi guru baru untuk pelajarah sejarah di salah satu sekolah dasar.
Ia tak bisa membayangkan hari pertamanya disekolah esok hari, persiapan pun sudah dilakukan jauh-jauh hari sebelum ia mengajar.
Ia ingin tampil sesempurna mungkin.
Malam hari sebelum kelas benar-benar dimulai besok, ia tidak bisa
tidur. Hanya bisa beguling kesana dan kesini, gelisah tak menentu.
Keesokan harinya, ia sudah hadir di sekolah sebelum yang lain tiba.
Jadi ia mempersiapkan segalanya sebaik mungkin sampei membuat tulisan "selamat datang" untuk murid-muridnya kelak.
Bel tanda masuk pun berbunyi, pelajaran pertama dimulai.
Semua siswa dikelas tampak bersemangat, bahkan kesan pertama yang dia dapatkan sungguh mengasyikan.
Murid-murid sangat antusias padanya, apalagi saat ia mencoba
melemparkan beberapa pertanyaan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan
muridnya. Dan hebatnya, hampir semua murid menjawab dengan benar.
Ada salah satu murid laki-laki yang duduk di meja paling depan.
Ia memiliki mata biru yang terang serta rambut hitam keriting.
Anak itu selalu tersenyum.
Tapi bukan itu hal pentingnya. Kemampuan anak ini sepertinya memang
diatas rata-rata. Saat oranglain tidak bisa menjawab, anak ini selalu
menjawab dengan tepat dan tenang.
Bel pergantian jam pun berbunyi. Itu artinya, kelas pertama telah selesai.
Sang guru baru itu merasa sangat puas, namun belum sempat ia menutup
pelajarannya dengan sepatah dua patah kata, si anak laki-laki yang duduk
didepan tadi langsung berlari menuju keluar tanpa menghiraukan sang
guru.
Guru baru itu sempat berteriak namun berhenti seketika saat
menyadari bahwa anak itu berlari keluar menembus dinding. Tanpa melewati
pintu.
Guru itu membelalakan matanya dan mulutnya masih dalam posisi berteriak.
Kondisi kelas berubah menjadi ramai seketika. Banyak anak yang berteriak ketakutan.
"Kau lihat?" kata seorang murid perempuan.
"Kau lihat? Dia menembus dinding!"
"Hantu! Dia adalah hantu!" kata murid laki-laki lainnya yang juga duduk di barisan depan.
Selama beberapa menit, kelas benar-benar tidak bisa dikondisikan,
terlebih sang guru yang masih shock dan terduduk di lantai akibat
lututnya terasa lemas.
Untung saja ada murid yang tanggap sehingga memberikan segelas air minum, agar gurunya dapat merasa lebih tenang.
Saat jam makan siang, para guru menceritakan hal yang sebenarnya.
Sekolah itu memang dikenal sangat angker, konon dulu ada anak laki-laki yang meninggal secara misterius disana.
Hingga kini, para guru sering mengalami hal aneh seperti penghapus yang
berpindah tempat dengan sendirinya, bahkan petugas kebersihan sering
mendengar suara langkah kaki serta tawa anak-anak pada malam hari.
Tapi, ternyata guru baru itu adalah orang pertama yang melihat langsung hantu anak lelaki itu dengan mata kepalanya sendiri.
Guru baru itu akhirnya pulang kerumahnya saat semua kelas sudah selesai.
Ia tak henti-hentinya berfikir mengenai kesan pertama disekolahnya.
"Jadi ini rasanya mengajar, bertemu dengan murid yang antusias, murid pemalas, murid yang konyol, dan seorang hantu."
Ia hanya mengangkat bahu seraya memikirkan, apa yang akan terjadi esok hari saat ia kembali mengajar.
[end]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar