hai perkenalkan saya admin baru disini saya numpang ngepost hehehe
Calon pembeli smartphone di 2014 kini memiliki banyak pilihan platform (sistem operasi). Selain perangkat-perangkat Android dan iOS yang menjadi pemain paling dominan, kini juga tersedia alternatif lain berupa perangkat Windows Phone 8 (Nokia Lumia, HTC) dan BlackBerry Z10 yang baru diluncurkan 30 Januari lalu.
Nah, masing-masing platform ini tentu memiliki ciri khas dan keunggulan masing-masing yang membedakannya dari yang lain. Untuk memudahkan Anda dalam memilih, berikut ini daftar singkat perbandingan sistem operasi Android, BlackBerry , iOS, dan Windows Phone 8 yang dikutip dari TechRadar.
Interface sistem operasi iOS yang digunakan perangkat iPhone dari Apple bisa dikatakan tak berubah banyak sejak pertama kali diperkenalkan 2007 silam.
Dibandingkan OS lainnya, tampilan iOS terlihat sederhana dengan deretan icon aplikasi dan folder yang langsung menyambut pengguna.
Tak banyak pula yang bisa dikustomisasi, kecuali hal-hal kecil seperti wallpaper dan letak susunan icon.
Tapi kesederhanaan ini memiliki kelebihannya sendiri karena iOS jadi mudah dipelajari dan dijelajahi, bahkan oleh pengguna yang baru menggunakan smartphone sekalipun.
Di sisi lain, selain deretan aplikasi, Android menambahkan layar homescreen di mana pengguna bisa menempatkan widget dan shortcut aplikasi serta folder. Pengguna pun bisa lebih fleksibel dalam mengatur tampilan sesuai keinginan.
Akan tetapi, tampilan Android bisa berbeda tergantung produsen perangkat yang bersangkutan. Ini karena beberapa produsen handset menambahkan kustomisasi UI mereka sendiri seperti Samsung dengan TouchWiz atau HTC dengan Sense-nya.
Windows Phone 8 dan BlackBerry 10 berada di antara iOS dan Android dalam urusan fleksibilitas antar muka ini.
Pendekatan yang diterapkan Microsoft pada Windows Phone 8 lebih mirip iOS dengan layout yang identik antar perangkat, apapun mereknya.
Homescreen Windows Phone 8 dilengkapi dengan kotak-kotak “Live Tiles” yang mirip widget pada Android, di mana sebuah aplikasi (seperti aplikasi cuaca dan e-mail misalnya) bisa menampilkan informasi dan pesan terkini secara real-time.
BlackBerry menempuh caranya sendiri dengan menerapkan interface yang sarat dengan navigasi melalui gestur jari pengguna. Tak ada tombol “home” atau “back” yang bisa ditekan, semuanya mengandalkan gerakan tangan.
Untuk layar utamanya, BlackBerry mirip dengan iOS serta Android dengan susunan icon aplikasi yang berderet rapi memenuhi layar.
Smartphone masih digunakan untuk membuat panggilan suara, tapi kebanyakan pengguna saat ini mungkin lebih banyak berkutat dengan messaging alias pengiriman pesan teks.
Pesan ini pun tak lagi sebatas short text message (SMS) saja. Pada Android misalnya, tersedia banyak aplikasi yang menyediakan layanan messaging di toko Google Play, semacam WhatsApp dan Skype.
Para produsen perangkat Android diberikan kebebasan dalam mengatur banyak hal dalam produknya, termasuk keyboard virtual. Karena itu, pengalamam mengetik di Android bisa berbeda-beda tergantung perangkat yang digunakan.
Akan tetapi, bila tidak puas dengan keyboard standar yang diberikan produsen, pengguna Android bisa mengunduh aplikasi keyboard dari pihak ketiga, misalnya SwiftKey yang populer.
Sebaliknya, iOS hanya mengizinkan pengguna menggunakan keyboard virtual bawaan iPhone. Keyboard virtual pada sistem operasi ini terbilang responsif dan cukup akurat sehingga memungkinkan penggunanya mengetik dengan cepat.
iOS menyediakan aplikasi sms dan e-mail terpisah. Di sampling itu, Apple juga menawarkan aplikasi iMessage lewat iOS yang memungkinkan penggunanya berkirim pesan kepada sesama pemakai iPhone secara cuma-cuma.
Aplikasi messaging pihak ketiga dapat diunduh seperti halnya pada Android dan bisa digunakan lintas platform.
Akan halnya BlackBerry, platform ini masih mengandalkan aplikasi chatting populer BlackBerry Messenger (BBM). Sebagai tambahannya, platform terbaru dari produsen smartphone asal Kanada tersebut mengusung fitur BlackBerry Hub yang memusatkan seluruh kegiatan messaging dari semua aplikasi dalam satu tempat.
Pesan Twitter dan Facebook misalnya, bisa ditulis atau dibalas langsung lewat BlackBerry Hub tanpa perlu membuka aplikasi yang bersangkutan (Facebook, Twitter, dan lainnya) sehingga lebih praktis.
Agar penggunanya tidak kebingungan di tengah-tengah serbuan pesan dari berbagai aplikasi, BlackBerry Hub bisa disetel agar menampilkan satu akun saja.
Bagaimana dengan Windows Phone 8? Platform ini mengelola pesan dengan cara lama, yaitu melalui aplikasi-aplikasi terpisah untuk SMS, e-mail, dan third party messaging.
Satu fitur yang baru diterapkan pada sistem operasi mobile milik Microsoft ini adalah Windows Live Messenger yang turut disertakan dalam Skype — yang kini sudah dimiliki raksasa software itu.
Baik iOS, BlackBerry 10, maupun Windows Phone 8 tidak memungkinkan pengguna memasang keyboard virtual pihak ketiga. Hanya Android yang membolehkan hal ini.
Keempat sistem operasi mobile datang dengan browser masing-masing dan mengizinkan pengguna memakai alternatif lain dari pihak ketiga.
Android (versi 4.1, Jelly Bean) kini mengandalkan Google Chrome sebagai peramban internet standarnya. Chrome pada Android adalah versi “ringan” dari Chrome desktop dengan tampilan minimalis yang bersih dan kecepatan tinggi untuk browsing.
Kecepatan browsing pada perangkat Android bisa bervariasi karena perbedaan hardware dari masing-masing produsen. Produk-produk high-end seperti Galaxy S III, Nexus 4, dan One X+ bisa menandingi pengalaman browsing di platform saingan, tapi perangkat yang lebih murah bisa saja tak menawarkan kecepatan yang sebanding.
Lain halnya dengan perangkat iOS yang mengandalkan browser Safari. Sejak awal, iPhone dibuat sebagai produk high-end yang dilengkapi hardware mumpuni. Pengalaman browsing pada paltform ini pun relatif lebih linear, baik pada perangkat lama seperti iPhone 3GS maupun iPhone 5 yang terbaru.
Pada Windows Phone 8, Microsoft membekali platform ini dengan peramban Internet Explorer 10 yang dilengkapi filter phishing dan SmartScreen yang meningkatkan keamanan penggunanya saat berselancar di dunia maya. Fitur-fitur tersebut membuat Windows Phone 8 menjadi salah satu yang terdepan dalam urusan menjelajah internet.
Browser milk BlackBerry 10 sekilas terlihat mirip dengan Internet Explorer. Browser ini menawarkan kecepatan tinggi, Reading Mode, dan dukungan Flash.
Kamera
Microsoft mengoptimalkan aplikasi kamera pada Windows Phone 8 yang kini memiliki tampilan baru yang simpel dan bersih, dengan sebuah tombol menu kecil untuk mengakses bermacam-macam fungsi kamera.
Salah satu fitur unggulannya adalah “Lens”, yaitu kumpulan filter khusus dari pihak ketiga yang bisa dipakai untuk menambahkan efek-efek visual.
Semua perangkat Windows Phone pun wajib menyediakan tombol fisik (shutter button) kamera sehingga memudahkan pengguna dalam meluncurkan aplikasi dan mengambil foto.
Dari kubu Android, Jelly Bean membawa sejumlah perubahan. Aplikasi kamera pada sistem operasi ini lebih gesit dibanding versi sebelumnya dan mengusung sistem review foto yang lebih baik sehingga memudahkan pengguna memilih gambar.
Fitur lainnya yang tersedia pada Android 4.2 adalah Photo Sphere, yang memungkinkan pengguna mengambil foto pemandangan 360 derajat. Hasilnya memang terlihat agak aneh, tapi fitur ini menyenangkan untuk dicoba.
Ada juga berbagai macam pengaturan fungsi camera seperti white balance dan exposure, berikut mode panorama dan editing foto.
iOS 6 mengusung aplikasi kamera yang sama dengan iOS 5 sebelumnya. Aplikasi ini mengutamakan kemudahan pakai. Semua setting diatur otomatis, termasuk fokus yang lokasinya bisa dipilih dengan menyentuh layar.
Apabila diinginkan, perangkat iPhone dapat memfungsikan tombol volume up sebagai shutter button.
Bagaimana dengan BlackBerry 10? Perangkat besutan produsen asal Kanada ini memiliki fitur unggulan berupa “Timeshift” yang memungkinkan pengguna memilih momen yang pas dengan keinginan.
Pernah mengambil group shot beberapa orang dan mendapati satu atau dua ternyata matanya terpejam ketika foto diambil? Dengan Timeshift, pengguna bisa “memutar balik waktu” dan mengubah ekspresi wajah tiap orang dalam foto sesuai dengan momen terbaik ketika senyum mengembang dan mata tidak terpejam.
Selain itu, BlackBerry 10 juga memiliki editor gambar built-in. Tombol volume di samping handset juga bisa dipakai sebagai shutter button, seperti pada iPhone.
Aplikasi
Inilah salah satu aspek terpenting untuk sebuah platform mobile. Soal aplikasi, juaranya jelas adalah Android dan iOS yang menyediakan lebih dari 700.000 judul di toko aplikasi masing-masing.
Dominasi Android dan iOS juga berarti bahwa pengembang-pengembang besar akan mengutamakan produknya untuk dua platform ini.
Windows Phone 8 dan BlackBerry 10 masih tertinggal jauh. Meskipun kedua produsen menekankan bahwa kualitas lebih penting daripada kuantitas aplikasi, tetap saja ada judul-judul tertentu yang hanya tersedia di iOS atau Android.
Peta
Secara tidak mengejutkan, Android Jelly Bean mengandalkan Google Maps sebagai aplikasi peta default. Fitur-fitur Google Maps versi desktop pun turut diboyong, termasuk Street View, 3D, indoor mapping, turn-by-turn navigation, dan informasi lalu lintas real-time.
Microsoft membuang layanan peta Bing di Windows Phone 8 dan menggantinya dengan Nokia Maps. Fitur-fitur andalannya antara lain navigasi 3D dan layanan Traffic Service Navteq.
Di sisi lain, Apple Maps di iOS 6 mengecewakan pengguna karena banyak mengandung kesalahan informasi. Begitu buruknya Apple Maps, Tim Cook, CEO perusahaan ini, sampai meminta maaf dan menyarankan pengguna agar memakai layanan peta lain.
Pada sistem operasi terbarunya, BlackBerry bermitra dengan TomTom untuk menyediakan aplikasi peta. Aplikasi ini cukip detail, tetapi masih belum sebagus Google Maps.
Tampilan yang ditawarkan hanya berupa map view standar, tak ada overlay satelit, Street View, atau Flyover.
Kesimpulan
Sulit untuk menentukan mana yang terbaik di antara platform Android, BlackBerry, Windows Phone, dan iOS karena semuanya tergantung pada kebutuhan masing-masing pengguna.
DIlihat dari sudut pandang kebutuhan ini, mereka yang sudah terlibat dengan ekosistem Apple melalui MacBook, iPad, iPad, atau library iTunes mungkin akan lebih tertarik dengan iOS (iPhone) untuk mendapatkan integrasi antar perangkat yang sangat baik di platform ini.
Tapi, kesederhanaan yang dulu menjadi daya tarik utama iOS sudah mulai kehilangan pesonanya di tengah-tengah serbuan pesaing yang menawarkan banyak hal baru.
Android Jelly Bean menawarkan kebebasan luntuk pengguna yang menginginkan fleksibilitas lebih dalam mengatur perangkat miliknya. Toko aplikasi Android pun menyediakan jumlah judul yang tak kalah banyak dibanding App Store milik Apple, sementara perangkat-perangkat terkini banyak dilengkapi fitur canggih.
Android juga merupakan platform yang paling banyak dipakai sehingga semakin banyak developer aplikasi memilih Android sebagai platform pertama untuk sebuah judul baru.
Pengguna yang baru memasuki dunia smartphone untuk pertama kali harus melirik Windows Phone 8. Tampilan antar mukanya yang simpel membuat platform ini sangat bersahabat dan mudah dipakai oleh semua orang.
Pilihan handset Windows Phone 8 untuk saat ini masih relatif terbatas. Tak ada banyak pilihan smartphone high-end dan mainstream.
BlackBerry 10 masih sulit dinilai karena baru dirilis 30 Januari lalu. Dengan target audience yang spesifik –di samping kalangan bisnis– BlackBerry 10 mungkin akan sulit mencuri konsumen dari Windows Phone 8, apalagi iOS atau Android.
Platform ini menawarkan berbagai hal baru yang menarik, seperti fitur Time Shift pada aplikasi kameranya dan BlackBerry Hub yang memusatkan seluruh kegiatan komunikasi pada satu tempat. Seperti Apple, pilihan handset BlackBerry hanya tersedia lewat satu produsen saja.
Pilihan akhir jelas tetap berada di tangan konsumen. Masih banyak hal selain sistem operasi yang bisa dipertimbangkan sebelum menentukan keputusan, misalnya faktor desain perangkat, fitur yang tersedia, harga, dan lain-lain. Selamat memilih!
sumber:http://pandyagam.wordpress.com/2014/03/09/perbandingan-blackberry-android-ios-windows-phone-8/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar